Ambil Iktibar Bencana Tsunami Dengan Mengunjungi Museum Tsunami Aceh

Nurul Atikah Sarji

5/6/2024

26 Disember 2004, merupakan tarikh yang tidak asing lagi bagi masyarakat Aceh Darussalam, Indonesia. Ombak tsunami sekuat 9.2 skala richter menghantam kawasan Aceh sehingga menjadi padang jarak padang tekukur. Kesemuanya musnah, bahkan meragut puluhan ribu nyawa di kota Serambi Makkah itu. 

Akibat daripada bencana yang amat dahsyat itu, kerajaan Indonesia kini membangunkan Museum Tsunami Aceh bagi mengenangkan peristiwa ini. Bangunan ini mengadaptasi gaya tradisional Rumah Aceh serta menyerupai kapal dengan corong yang menjulang ke atas. 

Ambil_Iktibar_Bencana_Tsunami_Dengan_Mengunjungi_Museum_Tsunami_Aceh.png

Terletak di Jalan Iskandar Muda, Banda Aceh, museum ini dibuka setiap hari kecuali hari Jumaat dari jam 10.00 pagi sehingga jam 12 tengah hari dan jam 3 petang sehingga jam 5 petang (Waktu Indonesia Barat). 

Bangunan yang mempunyai dua tingkat, apabila kita masuk ke dalam museum ini, kita akan menemukan lorong sempit dengan air mengalir dari kedua sisi, disertai dengan suara gemuruh yang sangat menakutkan yang membawa pengunjung mengingatkan pada kehancuran dek kerana tsunami 2004. 

Museum ini menampilkan simulasi elektronik gempa Lautan Hindi, dan juga gambar-gambar korban. Selain itu, museum ini juga turut mempunyai sumur doa, yang merupakan satu ruang yang mempunyai nama-nama korban tsunami. 

Ambil_Iktibar_Bencana_Tsunami_Dengan_Mengunjungi_Museum_Tsunami_Aceh_(2).png

Museum ini juga mempunyai gambar pra-tsunami, ketika kejadian tsunami dan juga pasca-tsunami yang ditunjukkan di sini. Replika perahu nelayan yang terkena ombak tinggi, Kapal PLTD Apung yang berlabuh di Punge Blang Cut juga ditunjukkan di sini.

Ambil_Iktibar_Bencana_Tsunami_Dengan_Mengunjungi_Museum_Tsunami_Aceh_(3).png


Untuk merasai pengalaman ke Museum Tsunami Aceh, anda boleh melayari pautan ini.